WDM3 On FaceBook

Jadwal Pentas WDM3 di kantor PWM DIY 30 Juni 2012


Jadwal Pentas WDM3
Tempat : Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY
Waktu  : 30 Juni 2012
READ MORE >>

Contact Person

Danuri : 081931743341
READ MORE >>

Pentas di UIN SUKA












READ MORE >>

PEMENTASAN WDM3

PEMENTASAN WDM3

1.    Alur Pementasan
Wayang Dakwah Multimedia Muhammadiyah disingkat WDM3 ditampilkan dalam bentuk paduan pertunjukan Narasidengan iringan musik, berbeda dengan wayang pada umumnya. WDM3 ini berusaha menampilkan sebuah jalan cerita baru dengan segala liku dan detil cerita yang penuh teka teki, hingga terkuak segala misteri diujung cerita. Metode penyampaian dengan dialog yang berisi pesan-pesan kemanusiaan, ditambah dengan improvisasi jalan cerita tersebut.
Durasi pementasan wayang pakem membutuhkan waktu 7-8 jam terkesan  baku dan statis, sehingga membuat sebagian orang merasakan sebagai hal yang membosankan. Wayang Dakwah Multimedia Muhammadiyah mengambil sebagian tahapan adegan sesuai gambaran filosofisnya, yaitu bagaimana manusia bergerak meniti hidup dalam dimensi waktu. Sehingga berdasarkan durasi dalam pementasan Wayang Dakwah Multimedia Muhammadiyah tidak selama itu, durasi yang digunakan paling lama hanya 2 jam.
Materi yang disampaikan dalam pementasan hanya aspek intisarinya. Berikut alur pertunjukan wayang dakwah Multimedia Muhammadiyah:

1.    Adegan pertama
Babak ini dimulai dengan dibedolnya kayon/gunungan dari tengah panggung pagelaran dan ditancapkan pada sisi papan adegan. Ini menggambarkan dimulainya tergelarnya jagad raya; macro cosmos: tempat panggung kehidupan pribadi manusia dengan segala alur riwayat hidupnya masing masing berlangsung.

2.    Adegan kedua
Adegan ini berupa narasi dan cerita, dimulai dengan pembacaan do’a. Dilanjutkan dengan limbukan yang berkembang belakangan. Adegan ini menggambarkan jaman yang menuntut masuknya banyak permintaan akan hiburan, serta dijadikannya babak ini menjadi arena untuk propaganda.

3.    Adegan ketiga
Babak ini berisi petuah dari sesepuh atau orang yang berkompeten. Memberikan wejangan bahwa ujian manusia hidup didunia beraneka ragam. Kesulitan hidup sudah mulai dialami disimbolkan dalam adegan perang. Adegan ini digambarkan dengan adegan perang digulirkan dalam nuansa yang riang dan penuh dengan banyol.

4.    Adegan keempat
Dalam adegan ini terjadi perang antara kebenaran dan kebatilan, perang antara tokoh baik; protagonis; dan tokoh dari golongan antagonis; golongan jahat. Megamuknya prajurit kebenaran dalam menumpas  kebatilan, dilanjutkan dengan tarian kemenangan dari sang Hero. Kebenaran alam adalah akhir dari perjalanan manusia.

5.    Adegan kelima
Gunungan kembali ditancapkan ke tengah panggung, itulah tancep kayon. Berakhirlah sudah perjalanan hidup seorang, dari tanah kembali ke tanah.
Uraian diatas adalah alur/plot adegan yang tidak baku, sudah lumrah jika dalang WDM3 berimprovisasi menambahkan adegan preview. WDM3 merupakan pagelaran wayang dengan adegan begitu singkat. Memang dapat dimaklumi, bahwa dalang merasa kawatir akan ditinggalkan audiens-nya dengan buru-buru. Oleh karena itu, seorang dalang WDM3 harus cerdas dalam menjaga ritme dan inovasi, agar penonton bisa menikmati hiburan sekaligus inti dari cerita yang digelar.


1.    Penataan Tempat
Penataan tempat dan alat pertunjukan merupakan suatu bagian yang penting dalam pementasan. Bagaimana tata letak dan fungsi masing-masing bagian dapat di jelaskan sebagai berikut:



READ MORE >>

WAYANG DAKWAH MULTIMEDIA MUHAMMADIYAH

Wayang merupakan salah satu seni budaya bangsa Indonesia yang menonjol di antara banyak karyaseni budaya lainnya. Keberadaan wayang sudah berabad-abad yang lalu sebelum agama Hindu masuk ke Pulau Jawa. Wayang sebagai suatu pergelaran dan tontonan, kata `wayang' berasal dari kata `wewa¬yangan', yang artinya bayangan, yang menggunakan kelir, secarik kain, sebagai pembatas antara dalang yang memainkan wayang, dan penonton di balik kelir itu.

Penonton hanya menyaksikan gerakan-gerakan wayang melalui bayangan yang jatuh pada kelir. Pergelaran wayang hanya diiringi oleh seperangkat gamelan sederhana yang terdiri atas saron, todung (sejenis seruling), dan kemanak.

Masuknya agama Islam ke Indonesia sejak abad ke-15 juga memberi pengaruh besar pada budaya wayang, terutama pada konsep reliji dari falsafah wayang itu. Pada masa inilah wayang digunakan sebagai media dakwah yang ampuh. Dakwah bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah SWT sesuai dengan garis aqidah, syari’at, dan akhlak Islam.

Tujuan utamanya ialah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang diridhai oleh Allah. Nabi Muhamad SAW mencontohkan dakwah kepada umatnya dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan, dan perbuatan. Dakwah dapat dilakukan dengan berbagai cara, sesuai dengan kemampuan masing-masing juru dakwah.

Memasuki zaman global seperti saat sekarang ini, perlu pola dakwah kreatif yang dapat diterima dengan baik oleh banyak kalangan. Pola dakwah dapat melalui buku, majalah, internet, koran, dan pementasan yang mengandung pesan dakwah. Dapat pula menggunakan media lain yang kreatif sehingga pesan yang disampaikan bisa diterima.  Semakin baik media yang digunakan maka semakin banyak pula orang yang mampu memyerap pesan dakwah tersebut, salah satunya adalah menggunakanteknologi multimedia.

 Multimedia adalah penyatuan beberapa media yang kemudian didefinisikan sebagai elemen-elemen pembentukan multimedia. Elemen-elemen tersebut berupa : teks, gambar, suara, animasi, dan video. Multimedia merupakan suatu konsep dan teknologi baru bidang teknologi informasi, dimana informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, animasi, dan video disatukan dalam komputer untuk disimpan, diproses, dan disajikan baik secara linier maupun interaktif. Penyajian dengan menggabungkan seluruh elemen multimedia tersebut menjadikan informasi dalam bentuk multimedia yang dapat diterima oleh indera penglihatan dan pendengaran, lebih mendekati bentuk aslinya dalam dunia sebenarnya.

Wayang Dakwah Multimedia Muhammadiyah dikonsepbukan hanya karenakebetulansemata, melainkan atas proses kesadaran dan dikendaki secara sadar sebagai bagian dari proses kreatif dalam berkesenian. Ilmu yang amaliyah, amal yang ilmiah adalah salahsatu prinsip gerakan untuk menjadi pelangsung, pelopor dan penyempurna persyarikatan

Dari uraian diatas, Bidang Dakwah Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan trobosan dalam membuat Media Dakwah Kreatif untuk mementaskan pertunjukan dalam bentuk Wayang Dakwah Multimedia Muhammadiyah.
READ MORE >>

Immawan Danuri (Kabid Dakwah DPD IMM DIY)

Berawal dari gagasan sederhana ingin menjadikan kesenian tradisional menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Dalam proses pengembangannya memerlukan segala bentuk energi,mulai dari pemikiran, waktu dan tidak hanya sekedar materi. IMM DIY sebagai salah satu unsur penting Yogyakarta berusaha menciptakan momentum yang tepat untuk menyampaikan sebuah ide kreatif.

Ketidaktahuan saya tentang seluk beluk pewayangan, mungkin karena belum mau belajar atau belum memiliki kesempatan untuk mempelajari salah satu kebudayaan Jawa. Menurut berbagai cerita yang konon dipelopori oleh Sunan Kalijaga, yaitu seni pertunjukan wayang Kulit.Akan tetapi yang membuat saya tertarik adalah membuat pertunjukan wayang dengan menggunakan konsep pertunjukan wayang kulit yang dimodifikasi dalam bentuk lain serta keluar dari pakem Pewayangan.

Konsep ini saya beri nama dengan WAYANG DAKWAH MULTIMEDIA MUHAMMADIYAH, saya mohon maaf kepada pihak yang merasa tersinggung dengan ide sederhana saya ini, karena saya menciptakan katakter tokoh dan naskah sendiri, dan benar- benar tidak mengenal aturan PEWAYANGAN TRADISIONAL.

Sementara ini dengan kekuatan dan kreatifitas personal saya, yang kebetulan sebagai Ketua Bidang Dakwah DPD IMM DIY sekaligus penggerak Korps Mubaligh Muda Muhammadiyah (KM3) DIY merasa keberatan dan kemudian mengajak AMM Yogyakarta, Khususnya IMM seDIY, KM3 DIY, SBO IMM DIY, UKM Musik UAD, PK Teknik UMY, PK SAINTEK UIN, PK UNYuntuk bergabung menggarap beberapa bagian dari Wayang Multimedia Mahasiswa Muhammadiyah : terutama musik, artistic, multimedia, naskah, penciptaan fisik wayang dan lighting.
READ MORE >>

Hendro Sucipto, S.Th. I (Ketua Umum DPD IMM DIY)

Manusia adalah mahluk sosial yang dalam dimensi kesehariaannya tak dapat dipisahkan dari individu maupun dengan kelompok yang lain, karenanya saling menghormati dan terjadinya simbiosis motualisme dalam setiap unsur masyarakat yang begitu plural mutlak diperlukan. Sepanjang sejarah kehidupan umat manusia, hampiradamanusia yang mampuhidupsendiriantanpaadanyabantuanataudukungan (bacainteraksi) dengan yang lainnya

Dalamdimensikehidupanmanusiayang  begitu plural inimakamutlakbagimanusiauntukmenciptakanbudaya yang dapat menjadikan mereka sebagai makhluk yang mempunyai peradaban. Ketikamanusiatakmampumembangunperadabannyasendirimakadapatdipastikanmerekaakanmenjadimanusia yang akandilupakanolehsejarah, sejarahakanmembuangmerekakarenatakadanyasebuahperadaban yang dapatmenjadikanmerekamaupunkelompoknyadikenalolehsejarah. Makadarisinilahkeberadaan agama mengambilruanguntukmengturtatanandanperadaban yang lebihmanusiawisesuaidenganketentuanIlahi.
Dakwahmerupakantugas paling muliadimukabumi. Para pendakwahsebagaiwakilTuhandalammenyampaikanpesansucipadaseluruhumatmanusia. Karenanya, dalamprosesnyaTuhanmemberikanganjaran yang tidaksederhanadalammenjalankanpesansuciini.Tugasdakwahinimerupakantugasseluruhmanusia-muslim.Tugasmencerahkanbukanhanyatugasseorangmuballigh, Kyai, Cendikiandanlainnya.Sebagaiseorangagamismakatugasmendakwahmerupakantugasseluruhumat-islam.
Modern-seakan merupakan gambaran yang cukup gelas memsepsikan kondisi masyarakat sekarang ini. Hampir tak terbantahkan perkembangan teknologi memberikan banyak pengaruh dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama. pragmatisme dan apatisme seakan menjadi penyakit yang tak bisa dibendung dalam masyarakat modern-termasuk dalam keber-agama-an. Maraknya kontes pemilihan da’I ditelevisi, invasi acara dan lagu religious dibulan ramadhan, pelatihan ibadah khusyuk seakan menjadi kekagetan keberagamaan tanpa menghasilkan kesadaran kolektif; dan dampaknya indoenesia sebagai Negara muslim terbesar disisi, korupsi pun juga terbesar.
Upaya penyadaran bagi masyarakat modern ini sebenarnya sudah disadari hampir oleh semua kalangan termasuk oleh Muhammadiyah dengan konsep “dakwah kultural”nya. Karenanya, keberadaan program Media Dakwah Kreatif Wayang Dakwah Multimedia Muhammadiyah (WDM3) yang akan diselenggarakan Korps Mubaligh Mahasiswa Muhammadiyah (KM3) DIY yang dibawah koordinasi Bidang Dakwah DPD IMM DIY ingin menghadirkan metode dakwah kultral namun tetap mengedepankan sisi ke-modern-annya. Pengambilan dakwah lewat wayang dikarenakan wayang sebagai identitas dan bagian dari masyarakat jawa (sebut; indonesia) kemudian diformat dengan lakon dan latar yang berbeda dengan wayang dikenal selama ini tanpa mengebiri pakem wayang yang sudah berjalan. Dan saya menyebutnya metode ini sebagai dakwah kultural-modernislamic. 
READ MORE >>

Menciptakan Media Dakwah Kreatif bagi Mahasiswa

Materi

Media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Media juga dapat diartikan sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi. Pendapat lain mengemukakan bahwa media adalah suatu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari seorang komunikator kepada komunikan.

Dakwah adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah Subhaanahu wa ta’ala sesuai dengan garis aqidah, syari’at, dan akhlak Islam. Kata dakwah merupakan masdar (kata benda) dari kata kerja da’a yad’u yang berarti panggilan, seruan atau ajakan. Kata dakwah sering dirangkaikan dengan kata Ilmu dan kata Islam, sehingga menjadi Ilmu dakwah dan Ilmu Islam atau ad-dakwah al-Islamiyah. Tujuan utama dakwah ialah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang diridhai oleh Allah. Nabi Muhamad SAW mencontohkan dakwah kepada umatnya dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan, dan perbuatan. Dari uraian diatas dakwah dapat dilakukan dengan berbagai cara, sesuai dengan kemampuan masing-masing juru dakwah. Yang pasti, setiap Muslim wajib melaksanakannya karena seorang Muslim  berkewajiban menyebarkan kebenaran Islam kepada orang lain.

Memasuki zaman global seperti saat sekarang ini, perlu pola dakwah yang dapat diterima dengan baik oleh banyak orang. Pola dakwah dapat melalui tulisan berupa menerbitkan kitab-kitab, buku, majalah, internet, koran, dan tulisan-tulisan yang mengandung pesan dakwah sangat penting dan efektif. Dapat pula menggunakan media lain yang kreatif sehingga pesan yang disampaikan bisa diterima.  Semakin baik media yang digunakan maka semakin banyak pula orang yang mampu memyerap pesan dakwah tersebut. Berikut merupaakan beberapa Media kreatif yang dikembangkan:


1.    Mading
Mading adalah salah satu prodak yang memanfaatkan majalah dinding sebagai sarana penyebaran informasi, publikasi dan dakwah kampus. Selain penyebaran informasi dan keilmuan, mading juga digunakan untuk kuis dan dokumentasi kegiatan  lainnya.
2.    Website
Media juga mengelola website  pada alamat tertentu yang digunakan sebagai media dakwah dan publikasi. Selain itu, prodak ini juga memegang akun Facebook, Twitter, dan Yahoo!Messenger  untuk memaksimalkan dakwah di kampus.
3.    Buletin
Media buletin  juga menggunakan
buletin untuk pewacanaan isu-isu Islam, dan pemikiran Islam lainnya untuk pengetahuan mahasiswa
4.    SMS Gateway
SMS Gateway untuk memperluas jaringan dakwah di kampus dan menciptakan suasana Islami. Dll
5.      Asesoris dakwah
Asesoris disini misalnya; pembatas buku, stiker, gantungan kunci dengan potongan ayat/Hadits.
Dengan media dakwah yang tepat, setidaknya ada lima peran media dakwah, baik di lingkungan kampus maupun nonkampus atau keduanya:
1.    Sebagai Pendidik, yaitu melaksanakan fungsi edukasi yang Islami. Ia harus lebih menguasai ajaran Islam daru rata-rata khalayak pembaca. Lewat media massa, ia mendidik umat Islam agar melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Ia memikul tugas mulia untuk mencegah umat Islam dari berperilaku yang menyimpang dari syariat Islam, juga melindungi umat dari pengaruh buruk media massa non-Islami yang anti-Islam.
2.    Sebagai Pelurus Informasi. Setidaknya ada tiga hal yang harus diluruskan oleh para jurnalis Muslim. Pertama, informasi tentang ajaran dan umat Islam. Kedua, informasi tentang karya-karya atau prestasi umat Islam. Ketiga, lebih dari itu jurnalis Muslim dituntut mampu menggali-melakukan investigative reporting-tentang kondisi umat Islam di berbagai penjuru dunia.
3.    Sebagai Pembaharu, yakni penyebar paham pembaharuan akan pemahaman dan pengamalan ajaran Islam (reformisme Islam). Media yang tepat hendaknya menjadi “jurubicara” para pembaharu, yang menyerukan umat Islam memegang teguh al-Quran dan as-Sunnah, memurnikan pemahaman tentang Islam dan pengamalannya (membersihkannya dari bid’ah, khurafat, tahayul, dan isme-isme asing non-Islami), dan menerapkannya dalam segala aspek kehidupan umat.
4.     Sebagai Pemersatu, yaitu harus mampu menjadi jembatan yang mempersatukan umat Islam.
Sebagai Pejuang, yaitu pejuang-pembela Islam. Melaui media dakwak kita berusaha keras membentuk pendapat umum yang mendorong penegakkan nilai-nilai Islam, menyemarakkan syiar Islam, mempromosikan citra Islam yang positif dan rahmatan lil’alamin, serta menanamkan ruhul jihad di kalangan umat. Wallahu a’lam

READ MORE >>

Bidang dakwah DPD IMM DIY

Bidang dakwah DPD IMM DIY
Immawan Danuri, M.Pd

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah gerakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar dikalangan MAHASISWA yang bergerak ditiga bidang yaitu : pertama bergerak dibidang Keagamaan atau dakwah Islamiyah,kedua dibidang keilmuan dan yang ketiga pengabdian masyarakat yang menfokuskan diri untuk membina perseorangan dari unsur mahasiswa itu sendiri dan masyarakat yang berada dilingkungan mahasiswa pada umumnya dari setiap level kepemimpinan yang ada di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Dakwah pada bidang pertama terbagi kepada dua golongan yaitu kepada yang telah memahami Islam, ini bersifat pembaharuan (tajdid) berdasarkan pada nilai-nilai ajaran Islam yang berdasarkan kepada Alqur’an dan Al-hadits yang shahih sesuai tuntunan Rosulullah SAW. Sedangkan bagi yang belum memahami Islam bersifat seruan dan ajakan untuk mengikuti nilai-nilai Syariat yang ada dalam Islam. Adapun dakwah amar ma’ruf nahi munkar kepada masyarakat bersifat ajakan,perbaikan, bimbingan dan peringatan.

Jika kita melihat focus gerakan IMM di atas maka dapat dilihat bahwa pertama, IMM adalah gerakan Mahasiswa Islam amar ma’ruf nahi munkar, kedua sasaran dakwah (mad’u) IMM terdiri atas perseorangan dan masyarakat, ketiga, tugas yang diemban IMM dalam rangka amar ma’ruf nahi munkar adalah menyeru dan mengajak manusia mengikuti nilai-nilai ajaran Islam sesuai dengan apa yang dituntun oleh Rosulullah SAW dalam Hadist-Hadits Yang telah di Shahihkan oleh para Ahli Hadits serta melakukanperbaikan,bimbingan dan peringatan kepada masyarakat agar mendapatkan kebahagianan didunia dan akhirat. Dalam kaitan ini, IMM sebagai gerakan Mahasiswa Islam amar ma’ruf nahi munkar yang meiliki spirit fastabiqul khoirot atu berlomba-lomba dalam kebaikan dan menjadi motor penggerak dalam berbuat baik, maka IMM memiliki tanggung jawab moril untuk melakukkan Gerakan dakwah dilingkungan aktivitas kemahasiswaan untuk mencegah kemungkaran atau sebagai benteng moral bagi generasi penerus peradaban demi terwujudnya baldatun toyyibatun worabbun ghofur.
READ MORE >>