WDM3 On FaceBook

Hendro Sucipto, S.Th. I (Ketua Umum DPD IMM DIY)

Manusia adalah mahluk sosial yang dalam dimensi kesehariaannya tak dapat dipisahkan dari individu maupun dengan kelompok yang lain, karenanya saling menghormati dan terjadinya simbiosis motualisme dalam setiap unsur masyarakat yang begitu plural mutlak diperlukan. Sepanjang sejarah kehidupan umat manusia, hampiradamanusia yang mampuhidupsendiriantanpaadanyabantuanataudukungan (bacainteraksi) dengan yang lainnya

Dalamdimensikehidupanmanusiayang  begitu plural inimakamutlakbagimanusiauntukmenciptakanbudaya yang dapat menjadikan mereka sebagai makhluk yang mempunyai peradaban. Ketikamanusiatakmampumembangunperadabannyasendirimakadapatdipastikanmerekaakanmenjadimanusia yang akandilupakanolehsejarah, sejarahakanmembuangmerekakarenatakadanyasebuahperadaban yang dapatmenjadikanmerekamaupunkelompoknyadikenalolehsejarah. Makadarisinilahkeberadaan agama mengambilruanguntukmengturtatanandanperadaban yang lebihmanusiawisesuaidenganketentuanIlahi.
Dakwahmerupakantugas paling muliadimukabumi. Para pendakwahsebagaiwakilTuhandalammenyampaikanpesansucipadaseluruhumatmanusia. Karenanya, dalamprosesnyaTuhanmemberikanganjaran yang tidaksederhanadalammenjalankanpesansuciini.Tugasdakwahinimerupakantugasseluruhmanusia-muslim.Tugasmencerahkanbukanhanyatugasseorangmuballigh, Kyai, Cendikiandanlainnya.Sebagaiseorangagamismakatugasmendakwahmerupakantugasseluruhumat-islam.
Modern-seakan merupakan gambaran yang cukup gelas memsepsikan kondisi masyarakat sekarang ini. Hampir tak terbantahkan perkembangan teknologi memberikan banyak pengaruh dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama. pragmatisme dan apatisme seakan menjadi penyakit yang tak bisa dibendung dalam masyarakat modern-termasuk dalam keber-agama-an. Maraknya kontes pemilihan da’I ditelevisi, invasi acara dan lagu religious dibulan ramadhan, pelatihan ibadah khusyuk seakan menjadi kekagetan keberagamaan tanpa menghasilkan kesadaran kolektif; dan dampaknya indoenesia sebagai Negara muslim terbesar disisi, korupsi pun juga terbesar.
Upaya penyadaran bagi masyarakat modern ini sebenarnya sudah disadari hampir oleh semua kalangan termasuk oleh Muhammadiyah dengan konsep “dakwah kultural”nya. Karenanya, keberadaan program Media Dakwah Kreatif Wayang Dakwah Multimedia Muhammadiyah (WDM3) yang akan diselenggarakan Korps Mubaligh Mahasiswa Muhammadiyah (KM3) DIY yang dibawah koordinasi Bidang Dakwah DPD IMM DIY ingin menghadirkan metode dakwah kultral namun tetap mengedepankan sisi ke-modern-annya. Pengambilan dakwah lewat wayang dikarenakan wayang sebagai identitas dan bagian dari masyarakat jawa (sebut; indonesia) kemudian diformat dengan lakon dan latar yang berbeda dengan wayang dikenal selama ini tanpa mengebiri pakem wayang yang sudah berjalan. Dan saya menyebutnya metode ini sebagai dakwah kultural-modernislamic. 

0 komentar: